Beasiswa, Mau? |
Ini adalah review tentang seminar yang saya ikuti pada 8 Desember yang lalu dengan pembicara Muhammad Assad,M.Sc (@MuhammadAssad) tentang pengalamannya meraih beasiswa penuh saat kuliah S1 di Malaysia dan S2 di Qatar.
Muhammad Assad |
Saat ingin mendapat beasiswa S1 , Muhammad Assad mencoba daftar di 3 Universitas
•National University of Singapore, Singapore
•Nanyang Technological University, Singapore
•University of Technology, Malaysia
Tujuan utama: Nanyang Business School, NTU
Belajar A Level mati-matian
Ditolak NUS -> Shock
Ditolak NTU -> Depresi
Peluang muncul saat UTP membuka pendaftaran
Belajar lebih giat lagi
Mengikuti serangkaian test
Diterima sebagai 1 dari 7 mahasiswa/i yang mendapat beasiswa penuh dari Petronas untuk belajar di UTP, Malaysia
Peluang penerimaan beasiswa: 1:3 atau 33,3%
Saat ingin mendapat beasiswa S2 , ia melakukan hal ini :
Membuat di selember kertas yang berisi list universitas yang memberikan beasiswa S2 ke luar negeri
Melengkapi list persyaratan dari setiap universitas pemberi beasiswa
Membawa kertas tersebut kemanapun juga, untuk otak bawah sadar
Ada 10 universitas yang berada di plan A dan 5 universitas yang berada di Plan B
Bekerja lebih keras, lebih cerdas, lebih ikhlas
Dari 10 universitas, 4 universitas menerima, yaitu 2 dari Singapore, 1 dari Inggris dan 1 dari Qatar. Belajar lebih giat lagi .Menariknya, 2 universitas yang dari Singapore adalah NTU dan NUS yang pernah menolak saya sewaktu S1. Mantap dan yakin mengambil beasiswa S2 di Qatar, dengan mendapat beasiswa penuh dari Emir Qatar
Peluang penerimaan beasiswa:
4:10 atau 40%
Hambatan Meraih Beasiswa
•Kurangnya kepercayaan diri
•Tidak menguasai Bahasa Inggris
•S1:
TOEFL 500 / IELTS 6
•S2:
TOEFL 550 / IELTS 7
•S3:
TOEFL 580 / IELTS 7.5
•CV (Currivulum Vitae) tidak menarik
•Penulisan esai tidak sesuai dan berlebihan
•Nilai akademis tidak memenuhi standard
•Tidak mempunyai aktivitas extra-curricular
•Tidak mempunyai surat rekomendasi
Tidak mempunyai soft skills
•Penulisan esai tidak sesuai dan berlebihan
•Nilai akademis tidak memenuhi standard
•Tidak mempunyai aktivitas extra-curricular
•Tidak mempunyai surat rekomendasi
Tidak mempunyai soft skills
Cara Meraih Beasiswa
1.Cari informasi sebanyak-banyaknya.
70% lebih penerima beasiswa bukan mereka yang paling pintar, tapi mereka
yang paling rajin mencari informasi beasiswa (Eg. google.com / www.rumahbeasiswa.com)
2.Persiapkan aplikasi beasiswa seoptimal mungkin. Perhatikan betul setiap persyaratan dan jangan ada sampai yang terlewat. Tulis dalam checklist box.
3.Kirim aplikasi beasiswa jauh sebelum deadline tanggal batas akhir. Disarankan untuk mengirim langsung, tapi jika harus dengan pos, maka kirim jasa EMS
(Express Mail Service) seperti
FedEx / DHL.
Intinya kita jangan berhenti untuk mencoba, jangan patah semangat saat menemui kegagalan, karena orang sukses ialah orang yang tetap mencoba walau gagal, memperbaiki kesalahan agar berhasil.
Dan jangan lupa untuk memberi, LIFE IS ALL ABOUT GIVING
•Makna kehidupan adalah untuk memberi sebanyak-banyaknya kepada sesama, dan bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
•Khairunnaas anfa’uhum linnaas | “Sebaik-baik manusia diantara
kalian adalah dia yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Bukhari)
•“Tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah. Tangan di atas adalah
yang memberi dan tangan di bawah adalah yang meminta-minta.”
(HR. Bukhari)
•Dalam sejarah di dunia, tidak pernah seseorang dihormati karena apa
yang ia terima. Kehormatan adalah penghargaan bagi mereka
yang telah memberikan sesuatu yang berarti bagi orang banyak.
Jadi, jika kita ingin meraih beasiswa atau apapun impian kita, jangan lupa untuk berbagi atau sedekah, karena sedekah akan mempermudah jalan kita untuk meraih apapun yang kita inginkan.
Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat untuk pembaca.