Sabtu, 21 September 2013

[Review] Satu Per Tiga by Ryandi Rachman




Persahabatan yang tak lekang oleh usia

By : Ferry Saputra

Judul Buku : Satu Per Tiga
Penulis : Ryandi Rachman (@Kundilisme)
Penerbit : Bukune
Cetakan : Pertama, Mei 2013

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk GagasMedia dan Bukune yang telah memilih Klub Buku Medan untuk menjadi peserta Arisan Buku sehingga saya mendapatkan buku ini secara gratis..hehe..

Buku yang saya dapatkan sudah ditanda tangani dan juga ada bekas bibir dari penulisnya.. @Kundilisme..
Wah.. itu kecupan asli atau stempel bang? hahaha... Bahaya nih 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesuai judulnya "Satu Per Tiga", buku ini menampilkan tiga karakter utama yaitu Sambas, Baim dan Kundil. Mereka bertiga bersahabat sejak SMA. Disekolah mereka terkenal karena kenakalan dan jahil mereka di sekolah dan sering masuk BP. Sambas yang cadel tapi punya bakat di bidang bulutangkis, Baim yang polos dan sangking polosnya dia sering di bully oleh kedua temannya, yang terakhir Kundil yang menurutku si penulis sendiri yang menengahi kedua temannya tapi punya kebiasaan buruk yaitu sering nonton video b**ep  

Setelah mereka tamat dari SMA, persahabatan mereka memasuki babak baru. Saat mereka kuliah dan sibuk dengan tugas masing-masing, Kundil memberi ide agar pergi berliburan ke suatu tempat. Saya jadi teringat dengan buku 5cm-nya Donny Dhirgantoro yang agak mirip dengan buku ini, bedanya buku ini disajikan dengan lebih banyak komedi.

Selama berlibur di pulau Karimun Jawa, banyak pengalaman tak terlupakan yang mereka alami, mulai dari perjalanan laut yang nyaris tenggelam karena ombak besar, bertemu cewek cakep bernama Pevi, pergi ke tempat penangkaran hiu, dan Baim tak berani kesana akhirnya diejek sama Sambas dan Kundil. Terakhir pada malam hari sebelum pulang ke rumah. Mereka saling menceritakan impian mereka masing-masing.

“Tiga kata untuk, cita-cita… mimpi… dan harapan.”
“Tiga kata untuk, Manusia… Alam… dan Tuhan.”
“Tiga kata untuk?”
“Baim, Kundil, Sambas.”
“Gak mau! Gue maunya Sambas, Kundil, Baim.” Sambas protes.
“GAK MAU! GUE YANG PERTAMA!”

Buku yang simple,humornya kocak, bahasanya sederhana khas anak muda sekarang, tetapi pesannya gak sederhana. Tentang persahabatan yang tak lekang oleh usia. Mungkin pernah kita alami dengan sahabat-sahabat terbaik kita. Intinya kalau kamu punya sahabat yang selalu sama-sama terus, kamu harus baca buku ini.

Kutipan favorit :

Di dunia ini, tidak ada sepatah kata pun yang mampu melukiskan indahnya alam dan indahnya persahabatan (hal. 173)

Mimpi bukan hanya sekedar ilusi jika kalian berhasil menggapainya. (hal.201) 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...